Renungan Malam

PUSTAKA

Moderator
Satgas
By @lastname
Renungan Malam

Saya dari dulu kurang setuju dengan istilah

“Bikin Kolam Trus Pancing Ikannya”

Ikan jelas binatang, agama mana yang mengajarkan manusia sejajar dengan binatang?

Ini jelas salah. Tapi sayang sekali, keterbatasan pendidikan dan kecerdasan saya menghalangi saya untuk mengcounter pendapat itu.

Sampai beberapa minggu lalu, saya menemukan jawabannya

Di surat Yusuf ayat 19

wa jā`at sayyāratun fa arsalụ wāridahum fa adlā dalwah, qāla yā busyrā hāżā gulām, wa asarrụhu biḍā’ah, wallāhu ‘alīmum bimā ya’malụn

19. Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: “Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!” Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan . Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Mereka memperlakukan Nabi Yusuf sebagai KOMODITAS, sebagai barang dagangan

Mereka melihatnya bukan sebagai “MANUSIA”. Tapi sebagai “UANG” Sebagai profit.

Salah satu cara setan untuk merusak manusia adalah dengan cara bagaimana kita melihat manusia lain bukan sebagai manusia lagi, tapi sebagai sesuatu yang bisa memberi kita benefit dengan satu atau lain cara.

Dan ini tidak terbatas di Imers saja, ini bisa terjadi di profesi manapun.

D industri manapun, di institusi manapun.

Jadi jangan baper kalau kamu selalu dijualin, karena kebanyakan orang menganggapmu sebagai komoditas, bukan manusia.



Seruput lagi kopinya gaes haha
 
Top