Modal Nekat Berkecimpung di Facebook Ads

wisnumr

New member
pekerja
Assalamu'alaykum, selamat sore. Perkenalkan saya Wisnu, umur 25 tahun. Kerjaan saya tiap hari ngejagain anak sama istri doang di rumah :LOL:

Ngomongin soal dunia online, saya mulai tertarik pada pertengahan tahun 2019, sekitar bulan Mei-Juni. Sepertinya dulu saya tertarik dunia online, atau lebih tepatnya Facebook Ads dari iklan-iklan para mastah, dengan iming-iming kerja santai tapi duitnya bisa ngalir terus. "Wah.. asik banget kayanya", tapi pada saat itu juga saya sadar, gak mungkin lah cuma kerja santai bisa dapat duit banyak, pasti ada banyak effort di dalamnya. Namun, saya tetap tertarik untuk masuk ke dunia Online karena saya bercita-cita menjadi seorang pengusaha dan juga merasa harus bisa menguasai salah satu teknologi (dalam pikiran saya salahsatunya seperti programming, internet, komputer, dll.), dalam hal ini saya memilih untuk berkecimpung pada online-advertising. Saya bercita-cita untuk menjadi pengusaha karena saya melihat seorang pengusaha haruslah selalu bisa menghasilkan inovasi-inovasi, otomatis otak selalu dipake buat mikir dong, dan saya melihat itu juga di professor-professor saya di kampung, pengusaha-pengusaha sukses yang di masa tuanya mereka masih aktif menyumbangkan pikiran. Mereka semua masih fresh! Saya yakin karena otaknya dipakai terus buat mikirin hal-hal baru, solusi-solusi dari setiap masalah yang ada. Saya ga mau, di masa tua nanti, otak saya gampang lemot, apalagi di masa muda aja udah lemot! Gak kebayang!

Lanjut... Pada saat itu saya sedang bekerja di sebuah perusahaan kemitraan ayam broiler, pekerjaan impian saya sewaktu masih kuliah di fakultas peternakan. Nyatanya, di lapangan kok banyak sekali manipulasi data :LOL:, dalam hati kecil saya,"wah ga bisa ini kalau dilanjutkan, masa mau ngasih makan anak duit manipulasi data dari kandang" akhirnya Juli 2019 saya mantapkan untuk resign, padahal baru saja saya kelar nikah di bulan aprilnya :LOL:

Setelah saya resign dari perusahaan, saya langsung gass coba peruntungan di dunia Online, tapi Saya gak memulai langsung ke Facebook Ads karena belum punya produk, dan ilmu masih minim sekali, jadi saya mulai dengan dropship antar toko online. Saya beli tool untuk scrapping image dan deskripsi lalu saya upload ke toko online yang lain. Ngikutin tutorial dengan semangat membara, Alhamdullah setelah 2 minggu resmi saya berjualan di salahsatu toko online, orderan pun tidak ada yang masuk :LOL:

Dropship antar toko online hanya bertahan beberapa minggu, akhirnya saya sudahi karena tidak bisa melihat celahnya ada dimana (?) pun karena tidak ada yang membimbing. Selanjutnya saya coba dropship di Instagram, jadi saya tetap memakai tool dengan scrapping di toko online, tapi saya upload manual di instagram, jualan secara organik. Alhadulillah ada beberapa penjualan walaupun itu dari orang-orang terdekat, yaa setidaknya semangat kembali membara :LOL:

Pada saat itu sekitar bulan oktober 2019, saya memberanikan diri untuk ikut workshop dengan harga 3,5jt, padahal saya ga punya anggaran disana, saya pun berhutang kepada Ibu saya. Saya memberanikan karena melihat adanya celah dan akan ada bimbingan terus setelah workshop berakhir. Singkat cerita, pada saat workshop, saya dapat lead dari usaha saya bikin iklan di fb ads, rasanya senang sekali, dan itu produk pilihan saya sendiri, bukan produk si mastah. Setelah dua hari satu malam mengikuti workshop, Saya pun pulang dan tetap lanjut mencoba beriklan dengan budget 50rb per hari, pakai duit darimana saja juga lupa :LOL: tapi waktu itu saya sudah punya pekerjaan lagi, hanya saja gaji pas-pasan, ga cocok banget untuk mainan fb ads.

Di sela-sela kesibukan bekerja, saya masih aktif ngulik Facebook ads. Waktu itu saya gampang sekali down melihat dasbor, baru spent 20rb dan ga ada lead, rasanya kayak sudah rugi jutaan :LOL: Berbagai produk saya iklankan, terus mencoba dengan ilmu seadaanya, akhirnya ya buntu juga, belum menghasilkan juga. Tapi disitu saya gak menyerah dan masih sering konsultasi dengan mentor dari workshop saya dulu.

Sebulan kemudian, tiba-tiba istri saya sakit, waktu itu november 2019, istri saya sudah hamil umur kandungan 12 minggu. Istri saya sakit autoimun, awalnya didiagonisis Lupus, waduh seketika langsung lemas ini badan, untungnya akhir perawatan ternyata tidak sampai lupus, 'hanya' ITP saja. Karena kondisi darurat ini, saya akhirnya resign lagi dari pekerjaan, kemudian pulang kampung ke Cirebon, tinggal bersama ibu, kakek dan adik-adik saya, supaya bisa saling menjaga.

Di Cirebon, saya putuskan untuk full time di facebook ads, walaupun setelah ikut workshop saya hanya sukses menjual 1 buah barang. Saat itu saya berencana untuk membuat produk dengan cara bundling dari beberapa jenis barang yaitu paket promil, dengan modal waktu itu hanya 500rb :LOL: Perancangan produk berjalan lambat sekali, hampir 1 bulan lamanya. Karena tidak tahan gak punya uang, akhirnya di sela-sela ngulik produk tadi, saya coba-coba untuk repacking makanan ringan dari pasar kue dekat rumah saya, yang selanjutnya secara tidak langsung melalui produk ini saya bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

Suatu saat, teman saya ingin membeli snack saya, dia minta diantarkan ke kantor suaminya yang ternyata dekat dengan rumah. Langsung saja saya berangkat ke TKP, setelah ngobrol-ngobrol, ternyata suami teman saya adalah seorang pengusaha yang juga advertiser kawakan menurut saya, karena pengiriman sehari bisa 300pcs. Setelah saya curhat soal rencana saya kedepan, ternyata dia malah ingin membantu saya, besoknya saya disuruh bawa laptop, dan saya diajari cara bermain fb ads, uhhh senangnya ?

Singkat cerita, saya diberi produk winning, beserta ad creativenya, landing press, orderonline, pokoknya semua kebutuhan untuk jualan online. Alhamdulillah langsung merasakan asiknya jualan online. Waktu itu Januari 2020, Alhamdulillah sampai anak saya lahir bulan Mei, kondisi stabil, lancar jaya, ekonomi terjaga hingga bisa langsung aqiqah dan hutang lunas semua.

Setelah selama 5 bulan saya menikmati hasil jualan online tadi, keadaan mulai berubah. Campaign saya sudah mulai tidak menghasilkan CPR yang diharapkan, lalu saya juga beralih ke ekspedisi lain dengan metode pembayaran yang berbeda, ternyata membuat saya collaps. Singkat cerita, uang habis karena saya tidak bisa mengatur keuangan, akhirnya saya berhenti beriklan. Saya luntang-lantung lagi selama 3 bulan (Juni-Juli-Agustus) ga ada penghasilan. Mau curhat ke teman saya yang sudah membantu, rasaya sungkan sekali.

Selama 3 bulan tersebut, saya gak diam saja, saya terus belajar dan introspeksi diri. Saya mulai masuk ke dalam grup telegram DIMENSI, telah bertapa disana, saya menyadari bahwa fundamental bisnis dan ilmu facebook ads saya masih sangat kurang sekali. Alhamdulillah saya banyak sekali mendapat insight dari DIMENSI, dan pada pertengahan Bulan September 2020, saya mulai beranikan diri beriklan lagi hanya dengan modal satu juta rupiah, itu pun berhutang lagi :LOL:

Hingga pada bulan Desember 2020, keadaan sudah membaik lagi, orderan sudah bisa belasan per hari. Mungkin terlihat masih sedikit ya kalau dibandingkan dengan senior-senior di DIMENSI, tapi itu saja sudah cukup untuk menghidupi 7 orang di keluarga, alhamdulillah.

Banyak rencana yang sudah saya siapkan untuk 2021, saya juga sebetulnya sudah membuat brand sendiri atau lebih tepatnya start up dengan teman saya pada bulan Mei 2020, tapi penjualan kurang bagus, jadi dialihkan hanya untuk edukasi dan juga sarana kami belajar. Baru Januari 2021 saya rencanakan akan fokus untuk jualan lagi, karena sebelumnya hanya mengandalkan organik sekenanya saja. Di start up tersebut Kami sudah merekrut designer dan CS untuk persiapan menyambut 2021 yang lebih menantang, walaupun hanya freelance, saya rasa ini Kita perlu menantang diri sampai pada limitnya untuk mendapat improvement, tentunya dengan banyak perhitungan. Baru-baru ini Kami menjadi finalis start up challenge, tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, pastikan akan lebih menantang ?

Oh ya, saya juga sedang merancang brand untuk masuk ke dunia fashion, dan sudah membentuk tim juga. Yaa walaupun hanya repacking dan rebranding, tapi tetap saja itu brand kami sendiri to? :LOL: Alhamdulillah sudah ada dana yang masuk dari teman saya, katanya sih mau investasi, dan gak apa kalau rugi dan duitnya habis, bismillah aja katanya sambil usaha terus hahaha, yaa bismillah...

Saya rasa ini bukan cerita sukses yang sesungguhnya, toh saya masih banyak hutang :LOL: Saya yakin masih banyak kegagalan yang menunggu saya di depan, tapi kata orang usaha tidak pernah mengkhianati hasil, kan?

Sebelum saya tutup, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada DIMENSI, karena disana saya banyak sekali mendapatkan insight yang membuat saya sadar dan bangun dari keterpurukan. Itu aja saya dapat secara gratis, gimana kalau saya belajar dari grup FB yang berbayar itu ya? wah gak kebayang.... ga ada uang soalnya buat ikut jadinya ga kebayang hahaha :LOL:

Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada DIMENSI, kepada da Ef khususnya, beserta jajarannya, semoga DIMENSI selalu istiqomah meneberkan manfaat baik kepada orang-orang yang belajar digital marketing maupun di luar sirkel tersebut. amiin.
 
Last edited:

Chombat

New member
Administrator
Satgas
pengusaha
Assalamu'alaykum, selamat sore. Perkenalkan saya Wisnu, umur 25 tahun. Kerjaan saya tiap hari ngejagain anak sama istri doang di rumah :LOL:

Ngomongin soal dunia online, saya mulai tertarik pada pertengahan tahun 2019, sekitar bulan Mei-Juni. Sepertinya dulu saya tertarik dunia online, atau lebih tepatnya Facebook Ads dari iklan-iklan para mastah, dengan iming-iming kerja santai tapi duitnya bisa ngalir terus. "Wah.. asik banget kayanya", tapi pada saat itu juga saya sadar, gak mungkin lah cuma kerja santai bisa dapat duit banyak, pasti ada banyak effort di dalamnya. Namun, saya tetap tertarik untuk masuk ke dunia Online karena saya bercita-cita menjadi seorang pengusaha dan juga merasa harus bisa menguasai salah satu teknologi (dalam pikiran saya salahsatunya seperti programming, internet, komputer, dll.), dalam hal ini saya memilih untuk berkecimpung pada online-advertising. Saya bercita-cita untuk menjadi pengusaha karena saya melihat seorang pengusaha haruslah selalu bisa menghasilkan inovasi-inovasi, otomatis otak selalu dipake buat mikir dong, dan saya melihat itu juga di professor-professor saya di kampung, pengusaha-pengusaha sukses yang di masa tuanya mereka masih aktif menyumbangkan pikiran. Mereka semua masih fresh! Saya yakin karena otaknya dipakai terus buat mikirin hal-hal baru, solusi-solusi dari setiap masalah yang ada. Saya ga mau, di masa tua nanti, otak saya gampang lemot, apalagi di masa muda aja udah lemot! Gak kebayang!

Lanjut... Pada saat itu saya sedang bekerja di sebuah perusahaan kemitraan ayam broiler, pekerjaan impian saya sewaktu masih kuliah di fakultas peternakan. Nyatanya, di lapangan kok banyak sekali manipulasi data :LOL:, dalam hati kecil saya,"wah ga bisa ini kalau dilanjutkan, masa mau ngasih makan anak duit manipulasi data dari kandang" akhirnya Juli 2019 saya mantapkan untuk resign, padahal baru saja saya kelar nikah di bulan aprilnya :LOL:

Setelah saya resign dari perusahaan, saya langsung gass coba peruntungan di dunia Online, tapi Saya gak memulai langsung ke Facebook Ads karena belum punya produk, dan ilmu masih minim sekali, jadi saya mulai dengan dropship antar toko online. Saya beli tool untuk scrapping image dan deskripsi lalu saya upload ke toko online yang lain. Ngikutin tutorial dengan semangat membara, Alhamdullah setelah 2 minggu resmi saya berjualan di salahsatu toko online, orderan pun tidak ada yang masuk :LOL:

Dropship antar toko online hanya bertahan beberapa minggu, akhirnya saya sudahi karena tidak bisa melihat celahnya ada dimana (?) pun karena tidak ada yang membimbing. Selanjutnya saya coba dropship di Instagram, jadi saya tetap memakai tool dengan scrapping di toko online, tapi saya upload manual di instagram, jualan secara organik. Alhadulillah ada beberapa penjualan walaupun itu dari orang-orang terdekat, yaa setidaknya semangat kembali membara :LOL:

Pada saat itu sekitar bulan oktober 2019, saya memberanikan diri untuk ikut workshop dengan harga 3,5jt, padahal saya ga punya anggaran disana, saya pun berhutang kepada Ibu saya. Saya memberanikan karena melihat adanya celah dan akan ada bimbingan terus setelah workshop berakhir. Singkat cerita, pada saat workshop, saya dapat lead dari usaha saya bikin iklan di fb ads, rasanya senang sekali, dan itu produk pilihan saya sendiri, bukan produk si mastah. Setelah dua hari satu malam mengikuti workshop, Saya pun pulang dan tetap lanjut mencoba beriklan dengan budget 50rb per hari, pakai duit darimana saja juga lupa :LOL: tapi waktu itu saya sudah punya pekerjaan lagi, hanya saja gaji pas-pasan, ga cocok banget untuk mainan fb ads.

Di sela-sela kesibukan bekerja, saya masih aktif ngulik Facebook ads. Waktu itu saya gampang sekali down melihat dasbor, baru spent 20rb dan ga ada lead, rasanya kayak sudah rugi jutaan :LOL: Berbagai produk saya iklankan, terus mencoba dengan ilmu seadaanya, akhirnya ya buntu juga, belum menghasilkan juga. Tapi disitu saya gak menyerah dan masih sering konsultasi dengan mentor dari workshop saya dulu.

Sebulan kemudian, tiba-tiba istri saya sakit, waktu itu november 2019, istri saya sudah hamil umur kandungan 12 minggu. Istri saya sakit autoimun, awalnya didiagonisis Lupus, waduh seketika langsung lemas ini badan, untungnya akhir perawatan ternyata tidak sampai lupus, 'hanya' ITP saja. Karena kondisi darurat ini, saya akhirnya resign lagi dari pekerjaan, kemudian pulang kampung ke Cirebon, tinggal bersama ibu, kakek dan adik-adik saya, supaya bisa saling menjaga.

Di Cirebon, saya putuskan untuk full time di facebook ads, walaupun setelah ikut workshop saya hanya sukses menjual 1 buah barang. Saat itu saya berencana untuk membuat produk dengan cara bundling dari beberapa jenis barang yaitu paket promil, dengan modal waktu itu hanya 500rb :LOL: Perancangan produk berjalan lambat sekali, hampir 1 bulan lamanya. Karena tidak tahan gak punya uang, akhirnya di sela-sela ngulik produk tadi, saya coba-coba untuk repacking makanan ringan dari pasar kue dekat rumah saya, yang selanjutnya secara tidak langsung melalui produk ini saya bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

Suatu saat, teman saya ingin membeli snack saya, dia minta diantarkan ke kantor suaminya yang ternyata dekat dengan rumah. Langsung saja saya berangkat ke TKP, setelah ngobrol-ngobrol, ternyata suami teman saya adalah seorang pengusaha yang juga advertiser kawakan menurut saya, karena pengiriman sehari bisa 300pcs. Setelah saya curhat soal rencana saya kedepan, ternyata dia malah ingin membantu saya, besoknya saya disuruh bawa laptop, dan saya diajari cara bermain fb ads, uhhh senangnya ?

Singkat cerita, saya diberi produk winning, beserta ad creativenya, landing press, orderonline, pokoknya semua kebutuhan untuk jualan online. Alhamdulillah langsung merasakan asiknya jualan online. Waktu itu Januari 2020, Alhamdulillah sampai anak saya lahir bulan Mei, kondisi stabil, lancar jaya, ekonomi terjaga hingga bisa langsung aqiqah dan hutang lunas semua.

Setelah selama 5 bulan saya menikmati hasil jualan online tadi, keadaan mulai berubah. Campaign saya sudah mulai tidak menghasilkan CPR yang diharapkan, lalu saya juga beralih ke ekspedisi lain dengan metode pembayaran yang berbeda, ternyata membuat saya collaps. Singkat cerita, uang habis karena saya tidak bisa mengatur keuangan, akhirnya saya berhenti beriklan. Saya luntang-lantung lagi selama 3 bulan (Juni-Juli-Agustus) ga ada penghasilan. Mau curhat ke teman saya yang sudah membantu, rasaya sungkan sekali.

Selama 3 bulan tersebut, saya gak diam saja, saya terus belajar dan introspeksi diri. Saya mulai masuk ke dalam grup telegram DIMENSI, telah bertapa disana, saya menyadari bahwa fundamental bisnis dan ilmu facebook ads saya masih sangat kurang sekali. Alhamdulillah saya banyak sekali mendapat insight dari DIMENSI, dan pada pertengahan Bulan September 2020, saya mulai beranikan diri beriklan lagi hanya dengan modal satu juta rupiah, itu pun berhutang lagi :LOL:

Hingga pada bulan Desember 2020, keadaan sudah membaik lagi, orderan sudah bisa belasan per hari. Mungkin terlihat masih sedikit ya kalau dibandingkan dengan senior-senior di DIMENSI, tapi itu saja sudah cukup untuk menghidupi 7 orang di keluarga, alhamdulillah.

Banyak rencana yang sudah saya siapkan untuk 2021, saya juga sebetulnya sudah membuat brand sendiri atau lebih tepatnya start up dengan teman saya pada bulan Mei 2020, tapi penjualan kurang bagus, jadi dialihkan hanya untuk edukasi dan juga sarana kami belajar. Baru Januari 2021 saya rencanakan akan fokus untuk jualan lagi, karena sebelumnya hanya mengandalkan organik sekenanya saja. Di start up tersebut Kami sudah merekrut designer dan CS untuk persiapan menyambut 2021 yang lebih menantang, walaupun hanya freelance, saya rasa ini Kita perlu menantang diri sampai pada limitnya untuk mendapat improvement, tentunya dengan banyak perhitungan. Baru-baru ini Kami menjadi finalis start up challenge, tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, pastikan akan lebih menantang ?

Oh ya, saya juga sedang merancang brand untuk masuk ke dunia fashion, dan sudah membentuk tim juga. Yaa walaupun hanya repacking dan rebranding, tapi tetap saja itu brand kami sendiri to? :LOL: Alhamdulillah sudah ada dana yang masuk dari teman saya, katanya sih mau investasi, dan gak apa kalau rugi dan duitnya habis, bismillah aja katanya sambil usaha terus hahaha, yaa bismillah...

Saya rasa ini bukan cerita sukses yang sesungguhnya, toh saya masih banyak hutang :LOL: Saya yakin masih banyak kegagalan yang menunggu saya di depan, tapi kata orang usaha tidak pernah mengkhianati hasil, kan?

Sebelum saya tutup, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada DIMENSI, karena disana saya banyak sekali mendapatkan insight yang membuat saya sadar dan bangun dari keterpurukan. Itu aja saya dapat secara gratis, gimana kalau saya belajar dari grup FB yang berbayar itu ya? wah gak kebayang.... ga ada uang soalnya buat ikut jadinya ga kebayang hahaha :LOL:

Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada DIMENSI, kepada da Ef khususnya, beserta jajarannya, semoga DIMENSI selalu istiqomah meneberkan manfaat baik kepada orang-orang yang belajar digital marketing maupun di luar sirkel tersebut. amiin.

Alhamdulillah mantab om..tetap semangat dan berkarya
 
Top