AKHLAK PEDAGANG

PUSTAKA

Moderator
Satgas
By
Lanjar Setiawan
(
Lanjar Setiawan
)
*Renungan Dhuha*
.
.
Saya jadi kepikiran,
Benar-benar kepikiran.
.
Dulu, Rasulullah, sahabat dan pedagang-pedagang Arab lainnya kok bisa bergelimangan harta, ya?
.
Harta mereka bukan lagi ratusan juta, tapi miliaran. Beberapa sahabat, contohnya Umar bin Khattab dan Abdurahman bin Auf bahkan tembus Triliunan.
.
Umar mewariskan 11 Triliun ketika beliau wafat.
Bahkan dikisahkan bahwa Abdurahman bin Auf hartanya melebihi seluruh sahabat.
.
Ini Harta lho, bukan Omzet.
.
Padahal yang dijual juga gak macam-macam.
Ada yang jual kain, ada yang jual madu, ada yang jual hewan ternak, ada yang jual hasil kebun.
.
Menariknya, mereka dulu nggak pakai ilmu Copywriting, Hipnowriting, Covert Selling, dan ing ing lainnya.
.
Kok, bisa begitu?
.
Ya, mungkin mereka gak pakai ilmu itu karena mereka gak jualan Online, hehe.
.
Tapi serius,
Pencapaian bisnis Rasulullah dan Para Sahabat itu bukan pencapaian yang biasa.
.
Makin luar biasa lagi ketika mereka juga mencetak pencapaian Akhirat.
.
Di dunia lapang, di akhirat menang.
.
Siapa sih yang gak ingin seperti itu?
Justru aneh kalau ada yang gak pingin itu semua.
.
Apa pun terjadi semua karena IZIN ALLAH.
.
Lama saya merenungi, apakah strateginya, apakah amalnya, apakah managemen bisnisnya, apakah apakah??
.
Tapi karena keterbatasan ilmu, saya sampai di satu kesimpulan.
.
Akan banyak teori yang menjelaskan hal-hal di atas, dan mungkin Setiap orang berbeda-beda penafsirannya.
.
Tapi memang, ada yang dimiliki Rasulullah dan para sahabat yang tidak dimiliki kebanyakan pedagang.
.
Apakah itu?
.
Itu adalah "Akhlak"
.
Saat berbisnis, akhlak Rasulullah amat terpuji, sahabat pun begitu.
.
) Bisnis bukan hanya tentang strategi.
) Bisnis bukan hanya tentang jual beli.
**) Bisnis juga butuh akhlak.
.
Siapa sih pembeli yang tidak suka, jika sikap penjualnya terpuji?
.
Sebaliknya, tidak ada pembeli yang suka jika sikap penjual seenaknya.
.
Saya pernah beli buku bisnis ke seseorang penjual. Saat bertanya harga, si penjual jawabannya ketus tanpa emot-emotan, hehe.
.
Ups, seandainya saja dia lebih ramah, mungkin saya akan pesan beberapa buku.
Mungkin dia belum tahu teknik cross selling.
?

.
Saya positif saja, semoga sikap seperti itu hanya ditujukan ke Saya.
.
Ternyata, ada seorang teman yang juga beli ke penjual itu. Perlakuannya juga sama.
.
Teman Saya sampai menyimpulkan, si penjual itu sombong.
.
Saya sih gak peduli apa kesimpulan teman Saya.
Tapi sejak saat itu, kami tidak pernah lagi beli ke penjual tersebut. Lihat, kan?
Dia kehilangan 2 pelanggan. Hehe.
.
KITA JUALAN. YANG BUTUH PEMBELI ITU KITA.
.
Jadi, janganlah menjadi penjual yang ketus, sombong, angkuh, pamer. Allah tidak suka.
.
Beli atau nggak beli..., tetap ramah ke semua orang, itu harus jadi sikap kita.
.
Sekarang, masyaaAllah.
Ada orang jualan broadcast sembarangan, ada juga yang nyulik-nyulik grup semaunya, dan hal keji lainnya.
.
Promosi via Broadcast boleh, tapi ada aturannya.
Mau masukin orang ke grup boleh, via undangan, bukan langsung dijebloskan.
.
Sekali lagi, bisnis perlu akhlak.
.
Jika jalankan bisnis kecil saja gak pakai akhlak, gak pantas jalankan bisnis yang besar.
.
Janganlah engkau katakan pembeli itu PHP, bisa jadi cara jualan kita yang masih salah.
Janganlah engkau caci orang yang telat transfer, bisa jadi mereka ada keperluan.
Janganlah engkau hina-hina calon pembelimu di status-status postinganmu.
.
Buat apa saudaraku?
.
Belum tentu mereka baca.
?

.
Sudahlah, gimana cara mereka memperlakukanmu itu urusan mereka dengan Allah.
Tapi kamu juga punya urusan dengan Allah. Kamu akan dimintai pertanggungjawaban tentang bagaimana kamu memperlakukan pembelimu.
.
Boleh punya ribuan strategi untuk jualan. Tapi, pastikan terselip akhlak yang mulia di sana.
.
Omzet hanya angka.
Ada yang lebih bernilai dari itu, "Yakni pahala"
.
Kita lebih butuh pahala dibanding jualan kita laris.
Dan, lebih enak jika jualan kita laris juga berbuah pahala.
.
Maka,
Jadilah penjual yang punya akhlak.
.
Ini juga jadi pengingat diri saya pribadi.
 
Top