CPAS – COLLABORATIVE ADS

scooterenthusiast

New member
pemula
pengusaha
Menjalankan Iklan Menggunakan Fitur CPAS Ke Marketplace
  1. Pengertian Collaborative Ads
  2. Persyaratan Collaborative Ads
  3. Mengajukan Collaborative Ads
  4. Persiapan Menjalankan Iklan Collaborative Ads
  5. Membuat Iklan Collaborative Ads (Conversion)
  6. Membuat Iklan Collaborative Ads (Catalog Sales)
  7. Stretegi

1. Pengertian Collaborative Ads (CPAS)

cpas 8.jpgcpas 9.jpg

Pernah lihat iklan di timeline Insgaram atau Facebook dengan bentuk Carousel, Collection, atau Video ?? yang saat di klik, CTA (Call To Action) nya menuju ke salah satu Marketplace seperti Shopee, Tokopedia, atau Lazada ? yang halaman Landingnya itu bisa ke Halaman Toko yang bersangkutan, atau Produk yang bersangkutan ? itulah jenis iklan Collaborative Ads atau yang lebih dikenal dengan istilah CPAS

Tapi...

Apakah semua iklan yang menuju pada link Marketplace itu adalah jenis iklan CPAS ?
Tentu tidak, karena tidak semua Iklan yang menuju ke Marketplace itu harus... dan pasti menggunakan Fitur CPAS

Lalu...Apa itu Collaborative Ads atau CPAS ?


Imers,
Biasanya... cara umum yang digunakan untuk memasarkan daganganya adalah dengan mencari produk-produk yang ada di Marketplace, kemudian dipasarkan atau dijual kembali keluar kolam melalui Iklan, yang diarahkan pada Landing Page atau Website. Imers akan menjual produk dengan harga yang sudah di markup sedemikian rupa agar bisa mendapatkan keuntungan. Mayoritas dari Imers, tidak memiliki Brand atau Produk sendiri, sehingga melakukan Dropship.

Brand, UMKM, Pemilik Produk
justru ingin membawa traffiknya menuju Marketplace, karena mereka lebih percaya dengan Marketplace dibandingkan dengan Website atau Landingpage sendiri. Atau, biasanya mereka ingin menggunakan sebanyak atau semaksimal mungkin channel penjualan selain Landingpage atau Website sendiri. Tapi, bisa saja mungkin karena mereka tidak memiliki Website atau Landingpage sendiri.

Pixel
Tidak diragukan lagi, salah satu alasan Advertiser menggunakan platform Facebook & Instagram adalah karena platform ini memiliki Pixel, yang fungsinya adalah sebagai pelacak atau perekam. Banyak definisi tentang Pixel, yang dikeluarkan oleh para Suhu atau Mastah yang menurut saya pribadi mereka semua benar. Namun, menurut saya Pixel adalah hanya alat perubah warna.. dari Merah ke Kuning, dan dari Kuning ke Hijau (Hahahahaha).

218


Metric
Alasan lain kenapa banyak Advertiser menggunakan platform Facebook & Instagram adalah karena platform ini memiliki lebih dari 100 metric yang bisa digunakan oleh untuk mengolah dan menganalisa performa iklan, hingga akan menjadi sebuah keputusan dalam beriklan. Contoh beberapa metric yang umumnya digunakan dan sangat membantu adalah Reach, Impression, Frequency, CTR, Link Click, Landingpage View, View Content, dan mungkin masih banyak lagi, yang setiap Advertiser pasti memiliki dan menggunakan metric yang berbeda.

219

Landingpage / Website
Menggunakan Landingpage atau Website sendiri tentu akan sangat mudah untuk melihat Performa Ikla, karena terbantu oleh beberapa Metric yang digunakan dan dikeluarkan pada dashboard. Cukup memasangkan Pixel pada Landingpage atau Website yang kita miliki, maka data atau Metric akan muncul pada dashboard (selama pemasangan benar).

220

Marketplace
Bagi seorang Advertiser... mungkin terasa mudah untuk memasang Pixel dan mengintegrasikanya ke Landingpage atau Website milik sendiri. Hal ini menjadi sangat mudah karena Advertiser tersebut dapat masuk ke bagian BackEnd Landingpage atau Websitenye dengan akses bebas dan mudah, untuk menempatkan Kode Pixelnya ditempat yang semestinya.

Tetapi...
Bagaimana Jika Masalahnya Adalah

kita ingin menjalankan iklan yang akan diarahkan ke Marketplace, dan ingin juga mendapatkan Metric atau Data yang lebih dalam layaknya menjalankan iklan ke Landingpage atau Website sendiri ??

Sementara...

Mengukur Performa Iklan berdasarkan data dari beberapa Metric itu sangatlah penting. Dan kita tahu, bahwa isi Metric itu sendiri akan muncul apabila kita telah memasangkan Kode Pixel dengan baik & benar pada Landingpage atau Website yang dituju.

Pertanyaanya...

Dapatkah Kita Memasang Kode Pixel di Marketplace, Tempat Toko kita Berada ?

Jangankan di Marketplace, di Website atau Landingpage punya temen aja pasti gak akan boleh. Apalagi kalo itu punya orang lain, bahkan sebuah Marketplace


Inilah Pentingnya Menggunakan Fitur Collaborative Ads (CPAS)
Merupakan salah satu fitur dari Platform Facebook & Instagram yang membantu Pelaku Bisnis dan Marketplace untuk bisa berkolaborasi dalam menjalankan Iklanya. Pelaku Bisnis yang biasanya adalah UMKM, Pemilik Brand, Pemilik Toko Online, tetap dapat menjalankan iklanya seperti biasa menjalankan iklan ke Website atau Landingpagenya sendiri tanpa harus kesulitan melihat atau mendapatkan Data atau Metric yang mereka butuhkan.

221

Apabila sebelumnya Pemilik Brand atau UMKM hanya bisa menjalankan Campaign Iklan Traffic, maka dengan menggunakan fitur CPAS mereka dapat menjalankan Campaign Iklan Conversion seperti layaknya ke Website atau Landingpage milik sendiri.

Contoh
Kita ingin menjalankan Iklan Ke Marketplace Dengan Campaign Traffic, dan kita membutuhkan beberapa Metric yang berguna untuk mengukur perorma Iklan seperti : Reach, Impression, Frequency, Link Click, Cost Per Link Click, Landingpage View, View Content, Add To Cart, Purchase, Amount Spent, ROAS

222


Tanpa Menggunakan Fitur CPAS,
Tidak mungkin kita dapat mengetahui, berapa banyak orang yang berhasil mendarat ke Landingpage (Landingpage View), dan Berapa banyak orang yang melihat produk (View Content). Jangankan melihat yang memasukan produk ke kerangjang belanja (Add To Cart), dan yang melakukan pembelian (Purchase), melihat yang berhasil masuk ke Landingpage saja tidak terlihat, apalagi metric yang lebih dalam lagi.

Saat Menggunakan CPAS
223


Berbeda dengan menggunakan CPAS, bukan hanya Campaign Traffic. Bahkan kita dapat menjalankan Campaign Iklan Conversion dan melihat data yang lebih dalam lagi seperti View Content, Add To Cart, Purchase, dan lainya.


Lalu..Gimana caranya agar dapat menggunakan Fitur CPAS ?
Kenapa Jika Menggunakan Fitur CPAS Metric Bisa Muncul ?
Padahal kan kita gak pasang Kode Pixel kita di Marketplace ?


Asset

Benar... saat menggunakan fitur CPAS, kita sama sekali tidak memasangkan kode Pixel yang kita miliki ke Marketplace yang dituju. Tapi Metric bisa keluar ??
Pahami lagi konsep CPAS, yaitu Collaboration Ads antara 3 Pihak : Facebook, Pemilik Bisnis, & Marketplace. Artinya, bila ingin menjalankan Iklan pada Platform Facebook/Instagram dan menggunakan fitur CPAS, Pemilik Bisnis dan Marketplace harus melakukan Share Asset Bussines Manager. Kita harus melakukan Share BM ke Marketplace yang dituju, sehingga nanti kita dapat menjalankan iklan menggunakan Asset yang telah di Share oleh Marketplace yaitu Pixel & Catalogue.

Artinya... saat menjalankan iklan, kita tidak menggunakan Pixel yang kita miliki melainkan Pixel dari Marketplace yang bersangkutan, beserta juga Catalog Produk kita yang terdapat pada Marketplace tersebut.



2. Persyaratan Collaborative Ads

Pada dasarnya semua BM dapat menjalankan Iklan CPAS, tetapi ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan sebelum menjalankan Iklan CPAS diantaranya adalah :
  • Pemilik Bisnis atau Brand memiliki Toko di Marketpace yang dituju
  • Pemilik Bisnis atau Brand memiliki minimal 10 Produk
  • Pemilik Bisnis atau Brand tidak boleh menjual barang palsu
  • Pemilik Bisnis atau Brand membuat 1 Ad Account Baru atau Fresh, yang sama sekali belum pernah digunakan (Ini Khusus Untuk Ad Account Iklan CPAS)
Pemilik Bisnis atau Brand memberikan Akses “View Acces” pada BM Marketplace

3. Mengajukan Collaborative Ads

Apabila kamu merasa memenuhi persyaratan, gak ada salahnya nyoba untuk menggunakan Iklan CPAS ke salah satu Marketplace. Misalnya.. kamu ingin mengajukan CPAS ke Shopee, maka langkahnya seperti ini


  • Hubungi Customer Services Shopee untuk mengajukan CPAS, bila kamu udah punya AM sendiri itu lebih mudah dan cepat karena bisa minta tolong untuk followup
  • Biasanya pihak Marketing Shopee akan mengirimkan Email Form Pengajuan CPAS yang harus di isi, beserta ID BM Shopee yang harus kita Share
224

  • Setelah mendapatkan email dari Shopee, Bikin Add Account baru di BM
225
 

scooterenthusiast

New member
pemula
pengusaha
  • Assign Partner ID BM Shopee di BM yang kita punya, jangan lupa berikan akses untuk View Perform sesuai arahan permintaan Shopee
226

  • Tunggu hingga pihak Shopee melakukan Approve pengajuan CPAS. Biasanya akan ada notifikasi pada BM di menu Request
  • Bila sudah muncul Request, silahkan Accept Invitation dari Shopee. Jangan lupa Assign Ad Account
236

  • Sampe sini udah bisa menjalankan Iklan CPAS

4. Persiapan Menjalankan Iklan Collaborative Ads
Pada dasarnya membuat Iklan CPAS sama seperti iklan pada umumnya. Beberapa perbedaanya adalah Iklan jenis CPAS lebih banyak menggunakan Asset Catalogue Produk kita yang ada dan telah di Share Marketplace. Seblum menjalankan, sebaiknya siapkan dahulu beberapa hal dibawah ini

CATALOGUE
Sebelum menjalankan, pastikan dulu bahwa asset catalogue yang telah di share oleh BM Marketplace telah kita terima atau telah ada. Caranya dengan melihat pada BM kita di menu Data Source > Catalogs, Bila sudah benar maka catalog akan muncul seperti ini
229


Bila sudah ada, silahkan klik menu Open In Commece Manager (Sebelah Kanan Paling Atas). Maka akan masuk pada menu dengan tampilan dibawah ini

230

Pada sebelah kiri ada menu berisi Items, Sets, Issues, Events. Klik menu items untuk melihat produk-produk yang kamu miliki pada Marketplace. Dan menu Sets, apabila kamu ingin membuat pengelompokan produk atau mengkategorikan produk menjadi satu kesatuan yang nantinya akan menjadi Ad Creative yang akan tayang pada iklan CPAS. Namun secara Defaultnya, apabila kamu belum membuat Sets sama sekali akan muncul “All Product In Stock” sebagai Default

231

Klik menu Items untuk melihat list produk catalog kamu pada Marketplace tersebut

232



5. Membuat Iklan Collaborative Ads (Conversion)
Catalog sudah siap, saatnya untuk membuat Campaign dan menjalankanya. Masuk ke Ads Manager dan Create Campaign seperti biasa. Apabila sudah benar, maka tampilan akan seperti ini

233

Ada menu baru yang secara Default statusnya ON yaitu Collaborative Ads. Dan terlihat dibawahnya menunjukan bahwa terintergrasi dengan Shopee Business Account.

Kita bisa memilih 2 Objective Campaign yang berbeda yaitu Conversion & Catalaogue Sales. Disini saya coba menggunakan Objective Conversion. Pilih menu Conversion dan klik Next. Setting Iklan seperti biasa. Masukan Nama Campaign, Nyalakan fitur CBO, Masukan Budget Per-Hari yang bikin kamu nyaman. Secara Default, Facebook menganggarkan Rp 200.000 Per Hari pada Level Campaign.

234235

Klik Next, pada level Adset tidak terlalu berbeda dengan Iklan Conversion pada umumnya. Isi nama Adset yang kamu mau, dan beberapa perbedaanya adalah seperti ini
 

scooterenthusiast

New member
pemula
pengusaha
237

Catalogue Segment, akan otomatis terisi sendiri sesuai dengan Marketplace yang dituju. Pixel Shopee ID Website’s Pixel, sesuai dengan yang telah dijelaskan bahwa Kita akan menggunakan Pixel Marketplace yang bersangkutan. Untuk Event, tergantung dari kebutuhan masing-masing. Namun, Saran dari Marketplace & Facebook adalah langsung menggunakan Event Purchase. Tetapi sekali lagi, jangan selalu dibuat menjadi Patokan. Karena setiap Produk itu unix, setiap Brand unix, dan setiap Customer atau Market itu unix.

Untuk Targeting, Interest, Gender, Age, Location, itu diisi biasa seperti setting iklan Conversion pada umumnya. Bila sudah selesai, klik Next untuk masuk pada Level Ad

238

Isi Nama Ad sesuai dengan yang diinginkan. Secara Default, Dynamic formats and creative menyala. Dan saya menggunakan ini, temen-temen bisa bebas.

240

Pada tampilan menu Ad Creative, akan tampil seperti ini. Catalog yang telah kita buat akan muncul, dan apabila telah membuat Sets pada Catalog Manager, dia akan muncul. Dalam kasus ini saya telah membuat Sets dengan nama Accessories, maka Product Set ini muncul pada Level Ad.

241

Untuk Cover media, bisa bebas memilih salah satu. Ini merupakan salah satu yang menurut saya harus diuji. Kita tidak pernah mengetahui pasti jenis media apa yang audience suka diantara ke 3 pilihan ini. Untuk Ad Copy, Headline, CTA, diisi seperti iklan Conversion pada umumnya. Untuk Url Link, isi link Toko teman-teman di Marketplace yang bersangkutan. Setelah selesai, jangan lupa untuk klik menu Publish. Sekarang iklan CPAS dengan Campaign Conversion telah selesai dibuat dan siap tayang setelah proses Review.


6. Membuat Iklan Collaborative Ads (CATALOG SALES)

Setelah membuat Iklan CPAS menggunakan Campaign Conversion, sekarang waktunya membuat iklan serupa dengan Campaign Catalog Sales. Caranya, masuk Ads Manager dan Click Create Campaign. Pilih menu Catalog Sales.

242

Secara otomatis fitur Collaborative Ads akan On, dengan pilihan Shopee Business Account yang tidak dapat diubah. Dan Catalogue CPAS nya pun langsung terintegrasi. Nyalakan fitur CBO, isi Budget yang menurut kamu nyaman, dan klik Next.

243

Disini akan muncul Product Sets, sesuai dengan Sets yang kamu buat pada Catalog Manager.

244

Namun ada perbedaan pada Level Adset di Campaign Catalog Sales. Disini akan muncul 2 pilihan dari Facebook. Yang maksudnya, apabila kamu ingin menargetkan Iklan ke Audience baru atau Core Audience, atau Cold Audience, kamu bisa milih pilihan yang paling kanan yaitu Find Prospective.

Tapi bila kamu ingin menarget ulang Audience yang ada, maka sebaiknya memilih pilihan sebelah kiri yaitu Use info from Shopee Business Account.

245
Saat memilih Audience baru atau pilihan sebelah kanan, maka tampilanya akan seperti ini.

246

Facebook memberikan beberapa pilihan untuk melakukan retargeting atau menayangkan kembali ke audience yang pernah melihat atau berinteraksi dengan iklan sebelumnya. Diantaranya adalah :

Viewed or added to cart but not purchased, akan tayang ke audience yang telah melakukan event View Content atau melakukan event Added to cart, namun belum melakukan event Purhase

Added to cart but not purchased, akan tayang ke audience yang telah melakukan event Added to cart tetapi belum melakukan event Purhase

Upsell products, akan tayang ke audience yang telah melakukan event View Content atau melakukan event Added to cart dengan produk atau catalog produk yang berbeda

Cross-sell products, akan tayang ke audience yang telah melakukan event Purchase

Custom combination, mengkombinasikan dari beberapa catalog produk dan dari beberapa event yang telah dilakukan oleh audience
Sedangkan waktu, merupakan pilihan yang facebook berikan berdasarkan data atau Custom Audience yang kita miliki
 

Attachments

scooterenthusiast

New member
pemula
pengusaha
7. STRATEGI

Budget

Gunakan budget iklan untuk 2 kebutuhan Campaign, yaitu untuk New Visitor & Retargeting. Contohnya, anggap saja kita memiliki anggaran iklan untuk 1 bulan adalah Rp 10.000.000, maka bagi pecah anggaran tersebut untuk kebutuhan 2 Campaign, yaitu Campaign untuk New Visitor & Campaign untuk Retargeting. Masalah persentase dan nominalnya tidak ada yang pasti. Karena... setiap produk pasti berbeda, tiap market pasti berbeda, tiap iklan pasti berbeda. Yang harus dilakukan adalah mencoba dan test.

Testing
Selalu melakukan test pada level Ad, berarti Ad Creative & Ad Copy. Kita gak pernah tau Ad Creative mana yang terbaik untuk produk & audience kita. Apakah Dynamic Ad, atau bukan. Apakah menggunakan Image, Video, Carousel, atau Collection. Begitu juga dengan Interest dan lainya


Objective Campaign & Optimasi Event
Jangan terlalu memaksa menggunakan Event Purchase. Saat telah melakukan testing dan optimasi tetapi hasil masih kurang baik, kenapa gak coba turunin ke event dibawahnya. Toh nanti audience itu akan kena iklan Purchase juga dengan Ad Creative & Ad Copy yang berbeda

Retargeting & Testing
Selalu lakukan Retargeting, dan test pada Level Ad. Apakah harus menggunakan Ad yang sama dengan Campaign New Visitor, atau harus berbeda. Begitu juga untuk Ad Copy nya. Setiap Iklan pasti berbeda, ada iklan yang memiliki Budget campaign Retargeting lebih kecil daripada Campaign New Visitor, ada yang Budgetnya sama, bahkan ada yang memiliki Budget yang lebih besar daripada Campaign New Visitor. Semuanya perlu dicoba

247

Produk & Brand
Produk yang baik akan membantu iklan yang buruk. Sedangkan produk yang buruk akan menyulitkan Advertiser. Begitu juga dengan Brand, Brand yang baik akan membantu performa iklan. Sedangkan Brand yang buruk akan menyulitkan Advertiser

Konten Produk & Writing
Usahakan untuk membuat katalog produk atau konten produk yang tajam, customer tidak datang ke toko dan memegang produk, maka buatlah katalog produk yang jelas. Jangan lupa pertajam lagi dengan konten writing, yang bukan Cuma deskripsi produk dan material.

Layout & Categori Responsive
Bikin layout toko kamu lebih simpel dan mudah, enak dilihat dan tidak membingungkan. Dari segi Font, Warna, Banner, dan lainya. Begitu juga dengan pengelompokan dan penamaan produk. Udah pernah buka atau cek tampilan toko sendiri melalui Mobile ? kira-kira, gimana menurut kamu tampilan atau layout toko yang kamu ?

Waktu Promo & Discount
Kasih penawaran terbaik kamu untuk audience yang susah untuk nolak. Bisa potongan harga yang besar, gratis ongkos kirim, atau voucher. Yang penting... ke audience mana yang sekiranya layak kamu berikan Promo itu ? dan kapan waktu nya ? kalo tiap hari dikasih... kayanya Audience juga akan Muak
 
Top